renggarivyansyah@gmail.com

Tahukah kamu ADA TEKNOLOGI yang berkembang di DUNIA PERTANIAN?!

 


Teknologi EM(Effective Microorganisms)

Teknologi Effective Microorganisms (EM) dikembangkan oleh Dr. Teruo Higa, seorang profesor di Universitas Ryukyus, Jepang, pada tahun 1980-an. Tujuan awal dari pengembangan teknologi ini adalah untuk menciptakan solusi alternatif bagi pertanian yang berkelanjutan dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. 

Dr. Higa menyadari bahwa banyak masalah yang dihadapi oleh pertanian modern, seperti penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan, dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Dengan menggabungkan berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat, ia berharap dapat meningkatkan produktivitas tanaman sambil menjaga keseimbangan ekosistem.

Perkembangan Teknologi EM

Sumber : emindonesia.com


Sejak pertama kali diperkenalkan, teknologi EM telah mengalami berbagai perkembangan dan adaptasi. Berikut adalah urutan perkembangan teknologi ini berdasarkan tahun:

  • 1982: Dr. Teruo Higa mulai melakukan penelitian dan eksperimen tentang EM di Jepang.
  • 1985: Konsep EM mulai dikenal di kalangan petani Jepang, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman.
  • 1990-an: Teknologi EM mulai diperkenalkan di negara-negara lain, seperti Thailand dan Filipina, dan mulai digunakan dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan pengolahan limbah.
  • 2000-an: Penerapan EM semakin meluas di seluruh dunia, dengan banyak penelitian yang menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi penggunaan bahan kimia.
  • 2010-an: Teknologi EM semakin dikenal di kalangan petani organik, dan sejumlah organisasi non-pemerintah (LSM) mulai mempromosikan penggunaan EM sebagai bagian dari praktik pertanian berkelanjutan.
  • 2020-an: Inovasi terbaru dalam teknologi EM meliputi pengembangan produk berbasis EM yang lebih spesifik untuk berbagai jenis tanaman dan kondisi tanah, serta integrasi dengan teknologi pertanian modern seperti pemantauan berbasis data.

Mengapa Teknologi ini mesti di kembang kan? 

Tujuan utama dari teknologi EM adalah untuk menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan mikroorganisme, EM berupaya meningkatkan kesuburan tanah, mengendalikan hama dan penyakit tanaman, serta mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. 

Teknologi ini juga bertujuan untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk yang bermanfaat, sehingga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Selain itu, EM juga berkontribusi pada ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas tanaman tanpa merusak lingkungan. Dalam konteks yang lebih luas, teknologi ini berperan penting dalam upaya global untuk menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas tanah, yang berdampak pada ketahanan pangan dunia.

Dampak Teknologi EM

Teknologi EM memberikan dampak yang signifikan bagi pertanian dan lingkungan. Beberapa dampak positifnya meliputi:

  • Peningkatan Produktivitas: Banyak petani yang melaporkan peningkatan hasil panen setelah menggunakan EM, yang dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka.
  • Pengurangan Penggunaan Pestisida: Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, teknologi ini membantu melindungi kesehatan manusia dan ekosistem.
  • Perbaikan Kualitas Tanah: Penggunaan EM dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah, yang berdampak positif pada pertumbuhan tanaman.
  • Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik: EM dapat digunakan untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk, mengurangi pencemaran dan meningkatkan keberlanjutan.

Dampak dari teknologi EM sangat berpengaruh bagi masyarakat, terutama petani. Dengan meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil pertanian, petani dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik. Selain itu, penggunaan EM juga berkontribusi pada keamanan pangan, yang sangat penting bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian untuk sumber kehidupan mereka. Dalam konteks global, teknologi ini mendukung upaya untuk mengatasi tantangan seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas tanah, yang berdampak pada ketahanan pangan dunia.

sumber : emindonesia.com

Perbedaan Teknologi EM dari Teknologi Lain

Teknologi EM memiliki beberapa perbedaan mendasar dibandingkan dengan teknologi pertanian konvensional lainnya:

  • Pendekatan Berbasis Mikroorganisme: Berbeda dengan banyak teknologi pertanian lainnya yang bergantung pada bahan kimia, EM memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman secara alami.
  • Ramah Lingkungan: Teknologi ini berfokus pada keberlanjutan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendukung ekosistem alami.
  • Pengolahan Limbah: EM tidak hanya digunakan dalam pertanian tetapi juga dalam pengolahan limbah organik, menjadikannya solusi multi-fungsi yang tidak banyak dimiliki oleh teknologi lain.

Teknologi EM telah membawa perubahan dan inovasi besar dalam dunia pertanian. Dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan keberlanjutan, teknologi ini telah membantu petani di seluruh dunia untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanah. Selain itu, EM juga berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan perubahan iklim. Apresiasi terhadap teknologi ini bukan hanya untuk pencapaian ilmiahnya, tetapi juga untuk dampak positif yang dirasakannya dalam kehidupan masyarakat.

Kepada anak-anak generasi berikutnya, penting untuk memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan perubahan positif. Dengan memanfaatkan inovasi seperti teknologi EM, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selalu ingat, pilihan yang kita buat hari ini akan mempengaruhi dunia yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang. Mari kita jaga dan lestarikan lingkungan kita untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.

3 تعليقات

إرسال تعليق
أحدث أقدم